Latest Post

Peresmian KODIM 1022/ TNB Oleh KSAD Jendral TNI Moeldoko

Written By Unknown on Selasa, 27 Agustus 2013 | 8/27/2013

Jika tidak ada aral, pada 29 Agustus 2013 akan dilakukan peresmian kantor KODIM 1022 / TNB yang bertempat di jalan Kodeco Km. 4 Desa Sarigadung, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu. Rencananya peresmian kantor KODIM 1022 / TNB akan dihadiri oleh Kepala Staf Angkatan Darat Jendral TNI Moeldoko, Pangdam VI/Mlw Mayjen TNI Dicky Wainal Usman S.IP, M.Si, Gubernur KAlimantan Selatan Rudy Arifin, Bupati Tanah Bumbu Mardani H Maming, jajaran pimpinan Jhonlin Group dan Direksi unit usaha Jhonlin Group serta jajaran Muspida Tanah Bumbu.

Seperti yang dikatakan Wakasad Letnan Jendral TNI Budiman saat usai melakukan peletakan batu pertama pembangunan KODIM 1022 ? TNB tanggal 20 Juni 2012 silam "Diharapkan kehadiran KODIM ini selain permintaan masyarakat dan pemerintah daerah, juga dapat mewujudkan terciptanya keadaan yang baik dan kondusif bagi kelangsungan hidup lingkungan".

PEMBALAP CILIK KALIMANTAN SELATAN YANG BERPRESTASI

Written By Unknown on Kamis, 15 Agustus 2013 | 8/15/2013

Diumur yang terhitung belia, tidak menyurutkan nyali mereka untuk turut berlaga bersama Offroader lainnya. Ragam prestasipun pernah mereka raih. Berbekal nyali dan skill yang ditempa oleh pengalaman dan lingkungan, mereka melaju di lintasan Offroad. Tak gentar.

Seputar Medik Konservasi Pada Lembaga Konservasi

Written By Unknown on Rabu, 14 Agustus 2013 | 8/14/2013

Satwa liar merupakan kekayaan alam yang perlu dijaga kelestariannya, melalui upaya konservasi yang dilaksanakan di dalam atau di luar habitat aslinya. Kelestarian satwa liar atau konservasi satwa liar dapat diusahakan dengan memperhatikan kesejahteraan dan medik konservasi.

Penyelamatan keanekaragaman hayati dan lingkungan hidup harus saling terkait antara ilmu konservasi dengan ilmu kesehatan. Konservasi dengan tiga prinsipnya sudah jelas sekali perannya terhadap gerakan penyelamatan sumber daya alam hayati, sekarang pertanyaannya justru pada hubungan antara ilmu kesehatan dengan gerakan penyelamatan keanekaragaman hayati. ilmu kesehatan mempunyai peran yang tidak kalah penting dengan ilmu konservasi karena kedua ilmu ini mempunyai peran yang sangat signifikan terhadap kelestarian hayati bumi ini, dalam hal ini dibutuhkan suatu ilmu kesehatan khusus yang berkaitan dengan lingkungan atau dikenal dengan kesehatan lingkungan.
Terlepas dari semua itu, sebenarnya saat ini sudah terdapat suatu konsep penyelamatan keanekaragaman hayati yang sangat erat kaitannya antara konservasi dan ilmu medik berdasar pada prinsip ekosentrisme. Konsep tersebut dikenal sebagai medik konservasi atau Conservation Medicine. Medik konservasi mencakup hubungan antara petugas medis, pengelola satwa liar, dan satwa liar itu sendiri. Dalam implementasinya pada lembaga konservasi, medik konservasi merupakan kesatuan program pemeliharaan, medis, dan penangkaran sebagai upaya mewujudkan kualitas kehidupan satwa, manusia, dan lingkungan yang optimal. Menurut Lelana penulis artikel ‘Wildlife, People and Development’ menjelaskan, medik konservasi sebagai segala urusan yang berhubungan dengan penanganan medis maupun keterlibatan tenaga medis secara langsung ataupun tidak langsung dalam program pelestarian satwa liar dan dampaknya terhadap lingkungan hidup serta kesehatan manusia.
Secara garis besar implementasi medik konservasi dikategorikan dalam empat tindakan yakni ;
1.Preventif, sebagai upaya pencegahan penyakit pada individu dan populasi satwa liar terutama zoonosis
2.Kuratif, yang meliputi tindakan pengobatan atau pengurangan sakit dan penyakit
3.Rehabilitasi, upaya pemulihan keadaan fungsi tubuh normal setelah relokasi dan sakit
4.Promotif, yang bertujuan meningkatkan kualitas kehidupan satwa secara biologis.
Medik konservasi merupakan konsep yang tepat bagi gerakan penyelamatan lingkungan hidup, dalam konsep ini sudah menempatkan biosentrisme, ekosentrisme, dan bahkan ekofeminisme dalam memandang alam, sehingga hal ini merupakan dasar bagi penghargaan terhadap hak asasi alam. Salah satu hak alam sebagaimana hak manusia adalah hak untuk hidup sehat dan sejahtera, sehingga peran medik konservasi sangatlah diperlukan untuk meningkakan hak-hak alam dan hal ini merupakan pemecah masalah terhadap isu-isu lingkungan yang berkembang saat ini.

Menurut Keraf, ahli medik konservasi “Setiap spesies mempunyai hak untuk hidup serta berkembang secara alamiah, dan itu berarti secara bebas sama seperti spesies manusia mengklaim hak-haknya untuk hidup secara alamiah di alam ini, sehingga setiap spesies berhak atas habitat alaminya untuk tidak dirusak oleh manusia”.
Tujuan dari medik konservasi itu sendiri adalah mencari dan melihat kesehatan ekologis dan penghuninya. Singkatnya medik konservasi melingkupi kesehatan manusia, hewan, ekosistem untuk terciptanya sebuah ekologi yang sehat dan seimbang. Inilah  satu hal yang perlahan-lahan coba dilakukan di setiap lembaga konservasi, dimana seluruh satwa yang ada dirawat dengan baik serta dilakukan pemeliharaan bedasarkan cara penanganannya masing-masing, sehingga satwa tersebut dapat berkembang biak dengan baik.

25.000 Paket Lebaran Untuk Masyarakat Tanah Bumbu

Menjelang Idul Fitri 1434 H Jhonlin Group membagikan sekitar 25.000 paket lebaran untuk masyarakat Bumi Bersujud dan Bumi Saijaan.

Wisata Urang Banua Pulau Sambar Gelap

Bentangan keindahan alam yang menunggu untuk dinikmati menjadi suguhan menarik bagi para pengunjung tempat yang satu ini. 

Beragam Seni dan Budaya Jadikan Tanah Bumbu Sebagai Pelabuhan Budaya

Beragam kebudayaan serta kesenian berbaur pada budaya masyarakat pesisir Pantai Pagatan yang secara turun temurun dilakukan . Selain itu perayaan pesta adat Mappanretasi yang notabenya merupakan kebudayaan orang bugis di pesisir Pantai Pagatan, semakin ke depan pelaksanaannya semakin ramai tidak hanya suku bugis namun semua suku, adat, budaya dan kesenian menyatu dan berbaur bersama memperingati acara itu. Ini bukti kalau Pesta Adat Mappanretasi menjadi pelabuhan budaya masyarakat Bumi Bersujud yang terdiri dari berbagai suku.

Ribuan Masyarakat Batulicin Buka Puasa Bersama di Kediaman H Isam

Written By Unknown on Kamis, 01 Agustus 2013 | 8/01/2013

Seperti pada pelaksanaan tahun sebelumnya, Jhonlin Group mengundang seluruh lapisan masyarakat Tanah Bumbu dan sekitarnya untuk buka puasa bersama di kediaman Owner Jhonlin Group.

Dari jauh tampak ratusan sepeda motor dan pejalan kaki berkumpul di dekat ruko perumahan Jhonlin Indah pada Kamis 1 Agustus 2013. Acara buka puasa yang digelar Jhonlin Group yang bertempat di kediaman H Andi Samsudin Arsyad yang kerap disapa H Isam.  Acara dihadiri ratusan anak yatim dan ribuan warga dari berbagai daerah di Tanah Bumbu maupun Kotabaru. Acara buka puasa bersama ini dihadiri langsung oleh Bupati Tanah Bumbu, Kapolres dan beberapa unsur Muspida maupun Aparat setempat serta jajaran Direksi yang tergabung dalam Jhonlin Group.

Acara berlangsung dengan khidmat, terlihat dari antusias warga yang berdesak-desakan memasuki lokasi buka puasa bersama di kediaman owner Jhonlin Group. Selain masyarakat dapat berbuka puasa, mereka juga diberikan parcel berupa sembako dan uang. Sudirman, salah satu warga dari Pagatan mengungkapkan “Sudah tiga tahun saya mengikuti buka puasa bersama yang diadakan Jhonlin. Tahun ini lebih meriah dari tahun sebelumnya, ini merupakan ajang silahturahmi serta kesempatan untuk bisa lebih dekat dan berkunjung ke kediaman H Isam”, ditambahkannya “Semoga apa yang diadakan ini diberkahi Allah SWT serta diberi kemudahan atas segala urusan yang dihadapi”.  Hal yang sama juga dikatakan Fajri dari Sungai Pinang, Kotabaru “Terima kasih karena kami telah diundang untuk mengikuti acara buka puasa bersama dan diberikan parcel seperti tahun sebelumnya”.

Selain acara buka puasa bersama, kegiatan ini juga di isi dengan dzikir dan ceramah dari salah satu ustadz kondang yang terkenal yakni Ustad. Yusuf Mansyur. Seperti diungkapkannya  saat ceramah “Sesama muslim penting kiranya tetap menjaga silahturahmi, agar terjalin ukhuwah yang baik diantara kita, selain itu juga untuk membangun hubungan antara perusahaan dan masyarakat sekitar” ditambahkannya “Mari kita mensucikan diri atas segala dosa-dosa dan berjanji tidak mengulanginya. Bulan ini jangan disia-siakan untuk bertobat dan beribadahlah untuk memperbanyak pahala. Kepada seluruh masyarakat Tanah Bumbu dan sekitarnya yang hadir untuk menghindari perilaku yang menjadi penyakit masyarakat selama ini seperti perbuatan mungkar yang tidak di ridhoi Allah SWT” tutur Ustad Yusuf Mansyur.

Hal yang sama diungkapkan H. Sahbirin Noor S.Sos M. Hum “Kegiatan buka puasa bersama ini merupakan agenda rutin tiap tahun yang diadakan oleh Jhonlin Group di kediamana owner dan melibatkan seluruh karyawan serta masyarakat setempat. Saya mewakili owner Jhonlin Group memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat dan semoga ramadhan tahun ini kita lebih bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT”. 

Hepatitis B Juga Ditularkan Lewat Persalinan

Written By Unknown on Minggu, 28 Juli 2013 | 7/28/2013

Virus hepatitis B (VHB) dapat ditularkan oleh ibu kepada janin saat proses persalinan melalui jalan lahir. Maka setiap ibu yang terinfeksi VHB kemungkinan besar akan melahirkan anak yang terinfeksi pula.

"Bayi yang dikandung oleh ibu dengan virus hepatitis B termasuk dalam kelompok berisiko," ujar pakar penyakit hati FKUI/RSCM dr Rino Alvani Gani, Sp.PD-KGEH dalam diskusi "Peringatan Hari Hepatitis Sedunia 2013" di Jakarta, (23/7/2013).

Karenanya sebelum hamil calon ibu perlu melakukan pemeriksaan adanya virus tersebut dalam tubuhnya. Jika terbukti terinfeksi, bisa dilakukan pengobatan dulu.

Mereka yang terinfeksi VHB dapat sembuh dengan pengobatan. Tujuan utama pengobatan adalah mencapai kondisi remisi, dimana pada kondisi tersebut jumlah virus akan sangat rendah hingga tidak terdeteksi. Pengobatan juga dapat menghentikan kerusakan organ hati dan mengurangi risiko timbulnya pengerasan atau sirosis hati, dan kanker hati.

VHB merupakan salah satu virus yang paling tinggi penularannya di dunia. Diperkirakan sekitar 350-400 juta orang menderita hepatitis B kronik. Satu juta orang meninggal setiap tahunnya karena hepatitis B, menyebabkan penyakit ini menempati urutan ke-10 penyakit mematikan di dunia.

Rino mengatakan, 75 persen pengidap hepatitis B ada pada negara-negara yang berada dalam kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia. Mengingat prevalensinya yang tinggi, masyarakat perlu lebih peduli keberadaan penyakit ini, tak terkecuali pasangan yang merencanakan kehamilan.

Selain dari jalan lahir, hepatitis B umumnya menular melalui hubungan seksual tanpa pelindung, melalui kontak darah yang dapat terjadi saat penggunaan jarum, serta alat cukur, gunting kuku, atau sikat gigi secara bersama.

Beberapa waktu lalu, Satuan tugas (Satgas) imunisasi dewasa Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indoensia (PAPDI) merekomendasikan vaksinasi hepatitis B bagi pasangan yang akan menikah. Vaksinasi diberikan tiga kali dengan jarak satu dan enam bulan guna mencegah penularan hepatitis B.

Sumber : KOMPAS.com - Penulis : Unoviana Kartika - Editor :Lusia Kus Anna

PANTING, Alat Musik Khas Kalimantan Selatan Tak Lekang Dibanting Zaman

Beragam kesenian daerah yang dapat kita nikmati di indonesia, salah satunya adalah kesenian daerah musik Panting yang berasal dari Kalimantan Selatan. Dalam bahasa Banjar, kata “Panting” mengandung banyak arti salah satunya adalah Duri Ikan yang me-ngandung racun. Namun, yang kita bicarakan  bu-kan mengenai duri ikan. Melainkan, tentang sebuah alat musik yang diberi nama alat musik Panting. Da-lam hal ini, “Panting” berarti petik, yaitu menyem-bunyikan senar dengan teknik sentilan.

Musik Panting adalah musik tradisional dari suku Banjar di Kalimantan Selatan. Dikatakan musik Pan-ting karena didominasi oleh alat musik yang dina-makan Panting, sejenis gambus yang memakai se-nar (panting) maka disebut musik Panting. Pada awalnya musik Panting berasal dari daerah Tapin, Kalimantan Selatan. Panting merupakan alat musik yang dipetik yang berbentuk seperti gambus Arab tetapi ukurannya lebih kecil. Pada waktu dulu musik panting hanya dimainkan secara perorangan. Kare-na semakin majunya perkembangan zaman, maka musik Panting jadi lebih menarik jika dipadukan de-ngan beberapa alat musik lainnya, seperti babun, gong,dan biola.

Nama musik Panting berasal dari nama alat itu sendiri, karena pada musik Panting yang terkenal alat musiknya sehingga dinamai musik Panting. Orang yang pertama kali memberi nama sebagai musik Panting adalah A. Sarbaini dan samapai sekarang terkenal sebagai musik tradisional yang berasal dari Kalimantan Selatan. Sebagai kesenian tradisional, musik panting sering digunakan pada acara perkawinan dan beberapa acara lain seperti pertunjukan untuk mempererat silaturahmi antar masyarakat. Musik panting juga mempunyai fungsi lain yang menarik yaitu sebagai sarana pendidikan, karena syair-syair dalam musik panting banyak berisi tentang nasehat dan petuah. Satu hal lagi yang menarik dari musik panting yaitu lagu yang dinyanyikan tanpa menggunakan reff, mungkin karena syair-syairnya menggunakan pantun.

Batulicin, tanah bumbu, musik Panting
Pada umumnya orang memainkan musik Panting adalah masyarakat Banjar. Pemain musik panting biasanya menggunakan pakaian banjar, bagi laki-laki menggunakan peci dan yang perempuan menggunakan kerudung. Pemain musik panting memainkan alat musiknya dengan posisi duduk, pemain laki-laki duduk bersila dan pemain perempuan duduk bertelimpuh. Salah satu tokoh yang paling terkenal sebagai pemain Panting adalah A. Sarbani dan beberapa group – group musik Panting yang lain. Seiring perkembangan zaman beberapa kelompok musik Panting sudah jarang ditemui, kecuali pada acara besar seperti acara adat, keagamaan, parade seni dan beberapa acara lainnya.
Alat-alat musik Panting terdiri dari :
  • Panting, alat musik yang berbentuk  seperti gabus Arab tetapi lebih kecil dan     memiliki senar. Panting dimainkan dengan cara dipetik.
  • Babun, alat musik yang terbuat dari kayu berbentuk bulat, ditengahnya terdapat lubang, dan di sisi kanan dan kirinya dilapisi dengan kulit yang berasal dari kulit kambing. Babun dimainkan dengan cara dipukul.
  • Gong, biasanya terbuat dari aluminium berbentuk bulat dan ditengahnya terdapat benjolan berbentuk bulat. Gong dimainkan dengan cara dipukul.
  • Biola, sejenis alat gesek.
  • Suling bambu, dimainkan dengan cara ditiup.
  • Ketipak, bentuknya mirip tarbang tetapi ukurannya lebih kecil, dan kedua sisinya dilapisi dengan kulit.
  • Tamburin, alat musik pukul yang terbuat dari logam tipis dan biasanya masyarakat Banjar menyebut tamburin dengan nama guguncai.
Mitos seputar Musik Panting Punya Daya Tarik Bila Diberi Azimat
Dentingan “Panting”, keprakan “Babun”, sayatan biola, tiupan suling, dan pukulan gong yang dimainkan bersamaan, menjadi sebuah harmoni-sasi musik yang sangat nikmat untuk didengar-kan. Irama melayunya tanpa sadar membuat ba-dan bergoyang. Menurut kepercayaan masyarakat pembuat Panting. Kesenian ini akan mempunyai daya tarik yang hebat apabila ia diberi azimat. Ka-rena itu, pada masa lalu, pembuat “Panting” selalu memasukkan sesuatu ke dalam perut “Panting” se-belum “Panting” diselesaikan.
Azimat-azimat tersebut antara lain tambang lirang, yaitu semacam guna-guna. Menurut keper-cayaan para pembuat “Panting”, Tambang Lirang dapat membuat penggemar dan penonton jadi tergila-gila terhadap musik “Panting”. Sehingga, mereka selalu ingin menontong pertunjukan musik “Panting”. 

Tambang Lirang menumbuhkan keri-nduan penonton terhadap bunyi yang didengar-nya sangat merdu. Azimat lainnya adalah Bunga Kenanga. Dalam hal ini, bunga kenanga dimak-sudkan agar penonton menyukai musik “Panting” dan merasa rindu dendam manakala tidak men-dengar “Panting” di sentil orang. Selain itu, ada pu-la Sumbaga yang bertujuan agar penonton terpesona terhadap gelaran bunyi “Panting”, serta tuli-san tertentu yang bertujuan agar penonton ter-pukau mendengar bunyi “Panting”.
Dikalangan Pemantingan dikenal pula adanya da-tu-datu pemelihara “Panting”. Menurut kepercayaan, datu itu biasa memberikan bobot bunyi yang sangat merdu. Beberapa datu yang paling di-kenal adalah Datu Lampai, Datu Bangkala, Datu Kalambahai, Datu Kundarai, Datu Ujung, dan Datu Lampai Sari yang merupakan satu-satunya datu perempuan. Dimasa dulu, jika “Panting” mau di-mainkan di tengah banyak orang, terlebih dahulu di panggil datu-datu tersebut dengan cara mem-bakar kemenyan dan meletakkan “Panting” di atas asap kemenyan tersebut.

Dalam hal bentuk, “Panting” mempunyai perbe-daan-perbedaan. Karena adanya perbedaan ter-sebut, maka muncullah nama-nama “Panting”. Beberapa nama yang sempat diinventarisir adalah Lalai Gajah, Putri Kurung, Putri Manjanguk, Ma-yang Bungkus atau Mayang Marakai, Sari Dewi, dan Si Runtuh Palatar.
Di antara sekian jenis tersebut, yang paling ba-nyak digunakan adalah Lalai Gajah dan Putri Ku-rung. Sementara yang paling jarang adalah Ma-yang Marakai. Sebab, ada yang mengasumsikan bahwa apabila menggunakan “Panting” jenis ter-sebut, maka grup pemain bisa rakai atau terpecah belah. Tapi terlepas dari unsur magis tersebut, alu-nan atau harmonisasi musik “Panting” memang e-nak untuk didengarkan dan dinikmati.
 
Copyright © 2012. Lintas BATULICIN - All Rights Reserved
Design by Team Lintas BATULICIN Published by Lintas BATULICIN Network
Proudly powered by Lintas BATULICIN