Pertama Kalinya Ngabuburit Soreram Off Air Jhonlin Radio di Batulicin

Setiap bulan puasa istilah Ngabuburit sudah menjadi tradisi, istilah Ngabuburit sudah tren di telinga masyarakat sebagai kegiatan untuk mengisi waktu sampai tiba saatnya buka puasa. Walaupun istilah Ngabuburit bukan merupakan budaya tapi istilah ini sudah menjadi tradisi bagi masyarakat. Bahkan kadang masyarakat merasa belum lengkap mengisi bulan ramadhan tanpa Ngabuburit.

Beragam kegiatan dilakukan masyarakat mengisi waktu menjelang buka puasa seperti berkeliling dengan kendaraannya sambil berburu kue sebagai makanan pembuka saat berbuka puasa, ada juga yang mencari tempat-tempat ramai untuk berkumpul. Begitu halnya dengan Ngabuburit Soreram alias Sore-sore Rame-Rame Off Air edisi ramadhan 1434 H yang pertama kalinya diadakan di Tanah Bumbu oleh Jhonlin Radio yang melibatkan seluruh komunitas, pemerhati seni, band lokal, komunitas motor yang ada di Tanah Bumbu serta beberapa hiburan keagamaan seperti Habsyi, Rebana dan lain-lainnya. “Acara ini dapat berlangsung berkat kerjasama komunitas, band, pemerhati seni yang ada di TanahBumbu yang meluangkan waktunya untuk tampil di panggung Ngabuburit Soreram. Terima kasih semoga apa yang kita sajikan bermanfaat serta menjadi motivasi untuk masyarakat lainnya”. Tutur Richi dari Jhonlin Radio, saat ditemui di lokasi acara.

Acara Ngabuburit Soreram Jhonlin Radio berlangsung mulai tanggal 10 Juli – 31 Juli 2013 di depan ruko perumahan Jhonlin Indah. Seperti yang diungkapkan Iwan salah satu warga dari Plajau “Kegiatan ini sangat menarik dan ini pertama kalinya diadakan di Tanah Bumbu. Rangkaian kegiatannya juga sangat bagus karena selain ada band dan Habsyi, kami juga berkesempatan memperoleh hadiah dari Jhonlin Radio berupa kaos dan sticker. Jadi lumayan sambil nonton dapat hadiah” ungkapnya sambil tertawa. Hal yang sama juga diungkapkan Nurul dari Gang Munawarah “Acara seperti ini belum pernah diadakan di Batulicin, semoga tahun depan lebih ramai dan pengisi acaranya tidak hanya band dan kesenian tapi melibatkan sekolah yang ada di Batulicin, yang mungkin memiliki komunitas maupun sanggar seni. Jadi mereka berkesempatan menunjukkan kemampuannya”.